AMBIVERT
? ? ?
Sejujurnya, hal ini baru saya ketahui sesaat sebelum saya tertarik untuk
membuat tulisan ini (yaa meskipun hanya sekedar membaca beberapa referensi dari
google tentang Ambivert), karena sejujurnya juga hal ini cukup menarik bagi
saya, yang ternyata baru saya ketahui bahwa saya ternyata termasuk dalam bagian
ini, suatu keadaan dimana saya bukanlah seorang dengan tipe Introvert ataupun Ekstrovert.
Dan terimakasih untuk sumber yang telah menyediakan informasi tentang Ambivert
ini sehingga saya pada akhirnya merasa sedikit lega dapat mengetahui jenis
kepribadian saya ini yang bahkan bagi saya sendiripun cukup membingungkan dan
mengesalkan sebagai pemilik dari kepribadian ini, sampai-sampai saya kadang menyalahkan
kelabilan sebagai sumber mood-moodan yang saya rasakan, dan ternyata itu semua
karena bagian dari tipe kepribadian saya yang baru saya ketahui bahwa saya
memiliki tipe kepribadian Ambivert. Syukurnya hal ini ternyata bukanlah sebuah
masalah,
It’s
not a DANGEROUS of soul..
Sengaja saya membuat
tulisan ini -->> (AMBIVERT) pada tulisan sebelumnya, karena sejujurnya, mungkin menjadi seorang dengan tipe Ambivert
benar-benar melelahkan, khususnya dalam dunia interaksi sosial. Dan karena
pengalaman saya (sebelum saya mengetahui tipe kepribadian ini), hal ini pasti
membuat statement bagi banyak orang untuk berpikir “dia kenapa?..”, hal ini
akan membuat orang lain enggan untuk berinteraksi dengan saya ketika melihat
perubahan sikap ini, apalagi hal ini sering terjadi dalam lingkup pertemanan
saya, ketika perbincangan yang tadinya menyenangkan dan dihiasi dengan
keramaian dan tawa, tiba-tiba saya menjadi diam, membosankan, terlihat murung
tanpa alasan (sensitive up) dan menarik diri dari keramaian. Maka teman-teman
saya akan mulai bertanya dan berpikir “lebih baik diam saja (toh kalo ditanya
kenapa jawabannya “tidak-papa”) dan “biarkan saja, memang biasanya dia juga
gitu”, “lebih baik menghindar saja daripada kena getahnya”.. sejujurnya saya
malah tidak menyukai hal seperti itu. Kenapa mereka berpikir seperti itu.. toh,
saya sendiri juga tidak tau kenapa.. tapi untungnya kini saya tau dan mengerti
kenapa disaat yang bersamaan mood saya bisa berubah..
Mungkin menjadi
seseorang yang hanya memiliki kepribadian Ekstrovert saja atau Introvert saja
jauh lebih baik, ya meskipun setiap tipe kepribadian memiliki kelebihan dan
kekurangannya masing-masing. Termasuk dengan tipe Ambivert ini..
Haaahaa....
terimakasih.. sankyuuu J
- :D