Ambivert in Me - 2nd

AMBIVERT ? ? ?

Sejujurnya, hal ini baru saya ketahui sesaat sebelum saya tertarik untuk membuat tulisan ini (yaa meskipun hanya sekedar membaca beberapa referensi dari google tentang Ambivert), karena sejujurnya juga hal ini cukup menarik bagi saya, yang ternyata baru saya ketahui bahwa saya ternyata termasuk dalam bagian ini, suatu keadaan dimana saya bukanlah seorang dengan tipe Introvert ataupun Ekstrovert. Dan terimakasih untuk sumber yang telah menyediakan informasi tentang Ambivert ini sehingga saya pada akhirnya merasa sedikit lega dapat mengetahui jenis kepribadian saya ini yang bahkan bagi saya sendiripun cukup membingungkan dan mengesalkan sebagai pemilik dari kepribadian ini, sampai-sampai saya kadang menyalahkan kelabilan sebagai sumber mood-moodan yang saya rasakan, dan ternyata itu semua karena bagian dari tipe kepribadian saya yang baru saya ketahui bahwa saya memiliki tipe kepribadian Ambivert. Syukurnya hal ini ternyata bukanlah sebuah masalah,

It’s not a DANGEROUS of soul..

Sengaja saya membuat tulisan ini -->> (AMBIVERT) pada tulisan sebelumnya, karena sejujurnya, mungkin menjadi seorang dengan tipe Ambivert benar-benar melelahkan, khususnya dalam dunia interaksi sosial. Dan karena pengalaman saya (sebelum saya mengetahui tipe kepribadian ini), hal ini pasti membuat statement bagi banyak orang untuk berpikir “dia kenapa?..”, hal ini akan membuat orang lain enggan untuk berinteraksi dengan saya ketika melihat perubahan sikap ini, apalagi hal ini sering terjadi dalam lingkup pertemanan saya, ketika perbincangan yang tadinya menyenangkan dan dihiasi dengan keramaian dan tawa, tiba-tiba saya menjadi diam, membosankan, terlihat murung tanpa alasan (sensitive up) dan menarik diri dari keramaian. Maka teman-teman saya akan mulai bertanya dan berpikir “lebih baik diam saja (toh kalo ditanya kenapa jawabannya “tidak-papa”) dan “biarkan saja, memang biasanya dia juga gitu”, “lebih baik menghindar saja daripada kena getahnya”.. sejujurnya saya malah tidak menyukai hal seperti itu. Kenapa mereka berpikir seperti itu.. toh, saya sendiri juga tidak tau kenapa.. tapi untungnya kini saya tau dan mengerti kenapa disaat yang bersamaan mood saya bisa berubah..

Mungkin menjadi seseorang yang hanya memiliki kepribadian Ekstrovert saja atau Introvert saja jauh lebih baik, ya meskipun setiap tipe kepribadian memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Termasuk dengan tipe Ambivert ini..

Haaahaa.... terimakasih.. sankyuuu J - :D