Terima Kasih Perpisahan

Arti dalam sebuah perpisahan tidaklah berarti apapun. Hanya menenggelamkan hati ke sudut terdalam dimana hidup seakan berakhir untuk hari itu. Namun sebuah perpisahan itu telah melahirkan sebuah harapan akan pertemuan yang tak dipertemukan lagi dan rasa rindu yang jika di ulas kembali bisa jadi itu ialah penyesalan akan pertemuan yang terjadi.

Perpisahan itu menyakitkan meski mungkin ia pernah menjadi sesuatu yang diharapkan. Karena itu, ia tidak berarti apapun. Hanya menumbuhkan rasa sakit saat ia turut mengukir kenangan. 

Tapi di satu sisi harus ku akui, tanpa perpisahan aku takkan tahu betapa seseorang pernah menjadi begitu sangat berarti bagiku dan betapa bodohnya pilihan yang ku ambil. Sesungguhnya aku membenci adanya kata “perpisahan”, namun di satu sisi mungkin aku berterima kasih padanya (perpisahan) karena akhirnya ia (perpisahan) menyadarkanku akan kebodohanku yang tak pernah menyadari bahwa aku memliki orang yang menemaniku, sahabat tempat dimana aku bisa menjadi diriku sendiri. Dan satu hal yang paling ku sesali ialah bahwa aku pernah menutup diriku untuk seseorang yang ingin menjadi sahabat dan berusaha menyentuh hatiku dengan keberadaannya, bahwa aku tak pernah bisa melihatnya dan setiap orang yang ada disekitar ku, karena aku tak ingin merasakan sakitnya kenangan akan perpisahan untuk kedua kalinya. Tapi pada akhirnya, perpisahan itu sendirilah yang membuatku dapat melihat mereka yang keberadaannya tak terlihat oleh ku. 

Walaupun aku takut untuk menerima kenyataan bahwa perpisahan itu ialah pasti, tapi terima kasih karena telah menyadarkanku dan mengajariku untuk tidak selalu memandang lurus kedepan tanpa melirik sedikitpun apa yang ada disekitarku dan tidak membuat perisai sendiri di hatiku atas setiap apa yang ingin masuk ke dalam kehidupanku dan menyentuh hatiku  hingga suatu hari takkan ada lagi penyesalan yang terurai dan terus berusaha melarikan diri dan bersembunyi dari rasa sakitnya kehidupan bukanlah pilihan terbaik yang seharusnya dilakukan.